Selasa, 14 Februari 2012

Pembuatan dodol pepaya

Sortasi & Gradding
Buah pepaya dipilih setengah tua, terhindar dari kecacatan seperti berlubang, memar, atau terkoyak
Agar didapat tekstur hasil akhir yang optimal

Peeling & Washing
Buah pepaya yang utuh dikupas dan dibuang bagian yang tidak diperlukan (biji) kemudian dicuci dengan air bersih
Size Reduction
Pengecilan ukuran pepaya ini bertujuan agar mempermudah dalam pengekstarsian pepaya menjadi bubur buah pepaya
Ekstraksi
Ekstraksi pepaya dilakukan menggunakan juicer atau blender dingan menambahkan sedikit air untuk mendapat bubur buah yang optimal

Arsiri Kayu manis


Kegunaan kayu manis
Kayu manis yang selama ini dikenal sebagai penyedap masakan dan pengharum makanan, sebetulnya mengandung senyawa aktif yang dapat menangkal kanker hati ganas, menurunkan kadar lemak dan kolesterol, serta menolong para pengidap diabetes melitus. Bagaimana memanfaatkannya?

Sejak abad ke-16, kayu manis (Cinnamomum burmannii) telah digunakan sebagai bumbu masak. Di dunia terdapat 54 jenis kayu manis (Cinnamomum spp), 12 jenis di antaranya terdapat di Indonesia. Jenis tanaman kayu manis yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah Cinnamomum burmannii BL, lebih dikenal dengan nama Cassia vera.
Kayu manis termasuk dalam famili Lauraceae. Rempah-rempah ini diduga berasal dari Sri Lanka dan India Selatan, meski tumbuh subur di Jawa, Sumatera, India Barat, Brasil, Vietnam, Madagaskar, dan Mesir. Di dunia internasional, kayu manis dikenal dengan nama cinnamon, yang berasal dari bahasa Yunani kinnamon. Kayu manis juga terkenal dengan nama sweet wood.
Bukan sembarang kulit

Rabu, 08 Februari 2012

Menggali Potensi Temanggung Tingkat Nasional di Bidang Objek Wisata

Menggali Potensi Temanggung Tingkat Nasional di Bidang Objek Wisata

‘Ada kota yang terindah di antara dua gunung. Aku tahu, aku tahu, dia tahu, diapun tahu, kita tahu, semua tahu kota Temanggung’. Temanggung, adalah kota yang sebenarnya kaya akan potensi. Seandainya potensi-potensi tersebut dapat digali dan dikembangkan, bukan hal yang mustahil Temanggung akan menjadi kota yang sangat maju dan sejahtera. Namun, mengapa sampai saat ini Temanggung masih belum dapat berkembang seperti yang diharapkan? Itu semua karena potensi-potensi yang ada belum digali dan dikembangkan sebagaimana mestinya. Melihat semua itu, maka kami mengangkat tema “Menggali Potensi Temanggung Tingkat Nasional di Bidang Objek Wisata”.
Temanggung sebenarnya mempunyai banyak objek wisata yang jika dikembangkan akan dapat mengangkat nama Temanggung ke tingkat nasional bahkan dapat meningkatkan devisa daerah Temanggung, sehingga terciptalah kemakmuran dan kesejahteraan di kalangan masyarakat Temanggung. Akan tetapi, karena keterbatasan material dan kurangnya kemampuan untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut, sampai saat ini Temanggung masih terpuruk dalam kesenjangan ekonomi.
Baru pada tahun 2009, Temanggung mulai mengembangkan sebuah objek wisata di kompleks Pikatan, Mudal, Temanggung. Yang sebelumnya lebih dikenal dengan nama “Pikatan Indah” dan sekarang terkenal dengan nama “Pikatan Water Park”. Pikatan Water Park ini merupakan salah satu sumber pendapatan di Kabupaten Temanggung. Walaupun belum dapat dikembangkan secara maksimal, namun pengembangan Pikatan Water Park dapat dikatakan cukup berhasil. Hal ini terbukti dari banyaknya pengunjung Pikatan Water Park yang mencapai sekitar 200 orang per hari pada hari biasa dan 900 orang pada hari libur. Pengunjung Pikatan Water Park ini tidak hanya berasal dari Temanggung, melainkan juga berasal dari daerah-daerah di luar Temanggung. Pemasukan Pikatan Water Park dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar Pikatan pada khususnya dan masyarakat Temanggung pada umumnya. Bapak Bambang Sukra, assisten director Pikatan Water Park Temanggung PD BHUMI PHALA WISATA mengatakan, bahwa pengembangan Pikatan Water Park sebagai salah satu objek wisata di Temanggung dilatarbelakangi oleh beberapa orang yang sadar akan potensi yang ada di kawasan Pikatan, Mudal, Temanggung ini.
Melihat suksesnya pengembangan Pikatan Water Park tersebut, seharusnya Temanggung dapat belajar. Pikatan Water Park hanya salah satu objek wisata yang telah berkembang di Temanggung. Seandainya objek-objek wisata di Temanggung dapat dikembangkan seperti Pikatan yang sekarang telah terkenal sampai ke luar Temanggung, bukan hal yang tak mungkin Temanggung menjadi kota wisata di Jawa Tengah. Karena memang pada dasarnya, Temanggung telah mempunyai banyak objek wisata. Hanya saja objek-objek wisata di Temanggung tersebut belum terkenal dan masih banyak yang belum mengetahuinya. Padahal, jika semua itu dapat dikembangkan, Temanggung pasti tidak akan kalah dengan daerah-daerah lain. Kita dapat melihat kota tetangga Temanggung, Magelang. Sebenarnya potensi Temanggung lebih baik dari Magelang. Namun, mengapa Magelang bisa lebih maju dari Temanggung? Hal itu disebabkan Magelang lebih mampu mengolah dan mengembangkan potensi yang ada di daerahnya.
Objek-objek wisata yang ada di Temanggung yang belum tersentuh tangan sebenarnya masih banyak sekali. Misalnya saja Curug Titang di kecamatan Tembarak, candi di kecamatan Ngadirejo yang baru saja ditemukan, Taman Kartini yang berada di pusat kota Temanggung. Curug Titang yang menawarkan keindahan dan keasrian alam khas Temangggung, air yang jernih dan dingin, suara gemericik air, dan ketenangan yang disuguhkan alam Titang pasti akan dapat menarik banyak orang untuk mengunjungi Curug Titang. Candi di Ngadirejo yang beberapa bulan terakhir ini sering diberitakan lewat berbagai media elektronik dan media cetak dan menjadi situs sejarah di Temanggung tentu juga akan menarik banyak pengunjung, terutama mereka para arkeolog dan pecinta sejarah. Taman Kartini yang terletak di pusat kota Temanggung seharusnya dapat dikembangkan. Letaknya yang strategis menyebabkan Taman Kartini menjadi sorotan depan setiap orang yang mengunjungi Temanggung. Jika tampilan depan Temanggung bagus, setiap orang yang mengunjungi Temanggung pasti akan tertarik untuk mengunjungi ke tempat-tempat lain di daerah Temanggung. Hal itu akan menguntungkan Temanggung.
Itu baru beberapa tempat yang disebutkan, belum lagi tempat-tempat yang belum diketahui orang. Seperti Jumprit di Ngadirejo, Candi Umbul di Pringsurat, Hutan Walitis di Selopampang, dan masih banyak lagi objek di Temanggung yang bisa dikunjungi. Seandainya tempat-tempat itu diolah dan dikembangkan bukan tidak mungkin jika ada turis domestic maupun turis asing yang akan datang ke Temanggung. Dan hal ini sangat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Tidak hanya itu, sebagai penduduk kota Temanggung kita pasti bangga jika tempat tinggal kita terkenal sampai ke seluruh pelosok negeri, apalagi sampai ke luar negeri.
Memang Indonesia saat ini sedang dalam keadaan gundah dengan masalah tentang kebudayaan yang direbut oleh negara lain. Tapi semua itu justru dapat membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khususnya kabupaten Temanggung untuk berusaha meningkatkan dan mengembangkan kekayaan alam yang ada agar semua budaya bangsa tidak jatuh dan diklaim oleh negara lain.
Untuk dapat mengembangkan objek-objek wisata di Temanggung, dibutuhkan kesadaran setiap orang untuk senantiasa menjaga dan merawat kawasan objek-objek wisata tersebut. Di samping itu, dibutuhkan pula inovasi dan kerja keras penduduk Temanggung untuk terus mengembangkan berbagai objek wisata di Temanggung agar objek-objek wisata tersebut dapat terkenal di mata masyarakat luas.
“Kalau bukan kita yang menjaga semua milik kita, terus siapa lagi????”



Menggali Potensi Temanggung Tingkat Nasional di Bidang Objek Wisata