Jumat, 12 April 2013

UJI KUANTITATIF LOGAM BERBAHAYA

Merupakan pengujian kandungan logam berbahaya dalam produk. Prinsipnya membandingkan warna pada larutan sampel yang ditambah Na2S dan sampel dengan K4Fe(CN)6 1N dan NaHCO3 8% dengan pembanding logam berbahaya seperti Cu, Ag, Hg, dan Pb yang ditambah seperti pada sampel. Apabila warna sampel sama dengan pembanding berarti positif mengandung logam berbahaya.
Reaksi
·         Sample + 2Ag + Na2S      Ag2S + 2Na
·         Sample + Pb + Na2S        →  PbS + 2Na
·         Sample + Cu + Na2S        CuS + 2Na
·         Sample + Hg + Na2S        →  HgS + 2Na
·         Sample + 4Ag + K4Fe(CN)6          Ag4Fe(CN)6 + 4K
·         Sample + 2Pb + K4Fe(CN)6           Pb2Fe(CN)6 + 4K
·         Sample + 2Cu + K4Fe(CN)6           Cu2Fe(CN)6 + 4K
·         Sample + 2Hg + K4Fe(CN)6           Hg2Fe(CN)6 + 4K

Selasa, 19 Februari 2013

Uji Korosif

Merupakan pengujian terhadap kaleng produk yang akan dianalisa apakah berkarat atau tidak dengan menambahkan CuSO4 8% dan NaOH 0,1 N. Kaleng yang baik mempunyai keadaan yang tidak korosif/berkarat.
Reaksi
CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH) + Na2SO4
            CU(OH) → CuO + H2O
            2Fe + 3CuO → Fe2O3 + 3Cu   (cokelat)

Bilangan Iod

              Adalah banyaknya bilangan Iod yang diabsorbsi asam lemak jenuh yang terdapat dalam 100 gram. Bilangan Iod ini digunakan untuk  menetapkan drajat ketidak jenuhan dari minyak. Ada 2 metode yang digunakan yaitu metode WIJS dan HANUS. Metode WIJS mengunakan Cl2 sedangkan metode HANUS dengan reagen I,Br,CH3COOH dan chloroform (CHCl3) yang dapat membantu penyerapan Iod dengan reagen I,Cl,CH3COOH.

CH3-(CH2)7- CH = CH-(CH2)7-C10H = 0 +1Br→ CH3 – (CH2)7-CH-CH-(CH2)7 – C10H = 0
Titrasi Blanko
2 IBr (sisa) + 2 kI    2kBr + I2

       I2 + 2 Na2 S2 O3     2 NaI + Na2S4O6