1.
KETUHANAN YANG MAHA ESA
ü Sikap positif
a.
Menjalankan ibadah secara taat
sesuai kepercayaan yang dianut, karena Indonesia mengakui adanya 5 agama dan
menjunjung tinggi kepercayaan Ketuhanan bukan lagi dinamisme,
b.
Selalu menghormati orang yang
sedang melaksanakan ibadah
c.
Memberikan kebebasan orang lain
memeluk agama dan keyakinan
d.
Tidak menghina pemeluk agama dan
keyakinan orang lain
e.
Tidak melakukan penistaan agama
(melecehkan, merendahkan, dsb)
f.
Toleransi dalam kehidupan beragama
ü Sikap negatif
a.
Menganggap agam lain rendah,
sehingga cenderung melecehkan, bahkan dalam skala ekstream menganggap agama
lain kotor hanya agamanya sendiri yang suci dan agama lain layak untuk di
singkirkan
b.
Hanya mau bergaul dengan orang
yang seagama
c.
Memisahkan atau meminoritaskan orang
yang berbeda kepercayaan
d.
Menganggap sesat orang yang bereda
keyakinan
e.
Tidak mau menerima pemberian
bentuk apapun dari orang yang berbeda agama
2.
KEMAUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
ü Sikap positif
a.
Mengakui dan menghargai keberadaan
orang lain, bermasyarakat secara adil tanpa membedakan golongan
b.
Menghargai harkat dan martabat
manusia yang sederajat
c.
Keluhuran budi, sopan santun dan
susila
d.
Tata pergaulan dunia yang
universal, ini sesuai dengan nilai kesetaraan artinya setiap manusia memiliki
kesejahteraan, tanpa membedakan suku, ras dan agama
ü Sikap negatif
a.
Acuh terhadap tetangga yang
kesusahan, menutup telinga dan tidak mau tahu urusan mereka yang kesusahan dan
sentiasa bersombong diri
b.
Memilih-milih dalam bergaul, hanya
mau bergau dan bermasyarakan dengan orang-orang yang dianggap sederajat
sepangkat
3.
PERSATUAN INDONESIA
ü Sikap positif
a.
Saling ketergantungan satu sama
lain, tolong menolong, bekerja sama dengan orang demi kesejahteraan bersama
b.
Menunjukkan kehidupan kebangsaan
yang bebas, tidak memaksakan kehendak
c.
Cinta tanah air dan bangsa,
menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan, tidak melakukan pemborosan, tidak
merusak lingkungan, tidak mengambil hak orang lain (mencuri), ikut usaha
pembelaan negara sesuai profesi masing-masing
d.
Pengakuan dan kebersamaan dalam
keberagaman, tidak memaksakan agama lain, merasa senasib sepenanggungan
e.
Keseimbangan antara kepentingan
pribadi dan golongan, kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tidak
hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga orang lain
ü Sikap negatif
a.
Hanya mementingkan suatu suku atau
golongannya sendiri
b.
Tidak memiliki rasa prihatin
terhadap perpecahan bahkan menganggap acuh terhadap masalah atau konlfik yang
sedang terjadi di Indonesia
c.
Meremehkan suku atau golongan lain
dan menganggap dirinya yang paling benar serta pantas di sanjung
4.
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
ü Sikap positif
a.
Kedaulatan rakyat, tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain
b.
Hikmah kebijaksanaan melalui
pikiran yang sehat, memusyawarahkan kepentingan bersama dan tidak memihak
c.
Tanggung jawab berdasarkan hati
nurani, ikhlas, dan amanah menjadi pejabat, pelayan publik
d.
Mufakat atas kehendak rakyat bersama
e.
Asas kekeluargaan dalam
musyawarah, selalu musyawarah dalam menyelesaikan masalah, mengutamakan
kepentingan bersama
ü Sikap negatif
a.
Otoriter dalam memimpin, selalu
memandang buluh dan memihak terhadap suatu golongan
b.
Mementingkan kepentingan golongan
atau pribadi
c.
Pengambilan keputusan sepihak,
tanpa membahas secara musyawarah
d.
Menganggap yang mayoritas yang
memenangkan segalanya tanpa memandang pendapat golongan lain dan bersikap acuh
5.
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
ü Sikap positif
a.
Perlakuan yang adil dalam berbagai
kehidupan atau tidak diskriminasi
b.
Menghilangkan politik dinasti
(kekuasaan turun menurun; dari orang tua ke anaknya)
c.
Kamakmuran masyarakat yang
berkeadilan, meratakan keadilan tanpa memandang status dan kepentingan
d.
Keseimbangan yang adil dalam
antara kehidpan pribadi dan masyarakat
e.
Keseimbangan yang adil antara kebutuhan jasmani dan rohani, materi
dan spiritual
ü Sikap negatif
a.
Membedakan fasilitas umum antara
pejabat dan rakyat biasa
b.
Keadilan hanya untuk golongan
tertentu, dalam artian menindak suatu permasalahan selalu tebang pilih dan
menguntungkan pihak yang seharusnya salah
c.
Membeda-bedakan perhatian antar
suku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar