Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan,
salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace,
dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus
atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex.
Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai
kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan
usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah
dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu.
Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji
digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai
pala.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai
sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman
penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai
campuran parfum atau sabun.
Minyak atsiri adalah senyawa mudah menguap yang tidak larut
di dalam air yang berasal dari tanaman.
Minyak atsiri dapat dipisahkan dari jaringan tanaman melalui proses
destilasi. Pada proses ini jaringan
tanaman dipanasi dengan air atau uap air.
Minyak atsiri akan menguap dari jaringan bersama uap air yang terbentuk
atau bersama uap air yang dilewatkan pada bahan.
Campuran uap air dan minyak atsiri dikondensasikan pada suatu
saluran yang suhunya relatif rendah. Hasil
kondensasi berupa campuran air dan minyak atsiri yang sangat mudah dipisahkan
kerena kedua bahan tidak dapat saling melarutkan.
Metode Penyulingan
Fuli dan biji pala mengandung minyak atsiri, masing-masing 11
dan 12%. Minyak atsiri tersebut dapat diperoleh
dengan berbagai teknik penyulingan, yaitu:
1. Metode perebusan: Bahan direbus di dalam air
mendidih. Minyak atsiri akan menguap
bersama uap air, kemudian dilewatkan melalui kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut alat
suling perebus.
2. Metode pengukusan:
Bahan dikukus di dalam ketel yang konstruksinya hampir sama dengan
dandang. Minyak atsiri akan menguap dan
terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut
suling pengukus.
3. Metode uap langsung:
Bahan dialiri dengan uap yang berasal dari ketel pembangkit uap. Minyak atsiri akan menguap dan terbawa oleh
aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut
alat suling uap langsung.
Untuk skala kecil seperti yang dilakukan oleh kebanyakan
petani, metode pengukusan paling sering digunakan karena mutu produk cukup
baik, proses cukup efisien, dan harga alat tidak terlalu mahal. Untuk skala besar,
metode uap langsung yang paling baik karena paling efisien dibanding cara
lainnya.
Bagian Buah
Pala
Buah pala terdiri atas daging buah (pericarp) dan biji yang terdiri atas
fuli, tempurung dan daging biji. Fuli adalah serat tipis (areolus) berwarna
merah atau kuning muda, berbentuk selaput berlubang-lubang seperti jala yang
terdapat antara daging dan biji pala. Daging buah pala cukup tebal dan beratnya
lebih dari 70% dari berat buah, berwarna putih kekuning-kuningan, berisi cairan
bergetah yang encer, rasanya sepat dan mempunyai sifat sebagai astringen (obat
luar bagi kulit). Berikut ini merupakan persentase berat dari bagian-bagian
buah pala menurut Rismunandar (1990) dalam Nurdjannah (2007).
Bagian buah
|
Persentase
basah (%)
|
Persentase
kering angin (%)
|
Daging
|
77,8
|
9,93
|
Fuli
|
4
|
2,09
|
Tempurung
|
15,1
|
-
|
Biji
|
13,1
|
8,4
|